Rabu, 12 September 2012

budidaya sapi potong

Seperti yang dosen saya pernah bilang bahwa selama manusia masih hidup dan berkembang biak di muka bumi ini maka manusia juga pasti akan membutuhkan makanan,selain dilengkapi dengan karbohidrat,zat besi,dan lain lain manusia juga pasti membutuhkan protein,dari mana protein di dapat ? ada2 jawabannya yaitu protein nabati yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan protein hewani yang berasal dari hewan.
Kebanyakan hewan ada yang berkembang biak secara bebas namun ada juga yang diternakkan,sebagai mahasiswi peternakan saya akan membahas mengenai peternakan.
Apa peternakan itu ? peternakan adalah suatu usaha untuk mengembang biakkan dan membudidayakan hewan ternak untuk mendapat manfaat serta hasil dari kegiatan tersebut. Pengertian peternakan tidak terbatas pada pemeliharaaan saja, memelihara dan peternakan perbedaannya terletak pada tujuan yang ditetapkan. Tujuan peternakan adalah mencari keuntungan dengan penerapan prinsip-prinsip manajemen pada faktor-faktor produksi yang telah dikombinasikan secara optimal.
Salah satu contoh peternakan adalah peternakan sapi potong berikut saya akan membahasasnya
Bisnis peternakan sapi potong di Indonesia  telah  lama dikenal masyarakat. Agar bisnis ini dapat memberikan keuntungan yang optimal  bagi  pemiliknya maka perlu diperhatikan bebrapa hal yang menyangkut Manajemen pemeliharaan ternak sapi potong, antara lain :
1.         Pemilihani Bakalan
Bakalan merupakan faktor yang penting, karena sangat menentukan hasil akhir usaha penggemukan. Pemilihan bakalan memerlukan ketelitian, kejelian dan pengalaman. Ciri-ciri bakalan yang baik adalah :
·         Berumur di atas 2,5 tahun.
·         Jenis kelamin jantan.
·         Bentuk tubuh panjang, bulat dan lebar, panjang minimal 170 cm tinggi pundak minimal 135 cm, lingkar dada 133 cm.
·         Tubuh kurus, tulang menonjol, tetapi tetap sehat (kurus karena kurang pakan, bukan karena sakit).
·         Pandangan mata bersinar cerah dan bulu halus.
·         Kotoran normal
.
2.         Pakan
Pakan untuk ternak sapi potong dapat berupa Hijauan (rumput, kacang-kacangan dan limbah pertanian), konsentrat (dedak padi, onggok, ampas tahu)  dan makanan tambahan (vitamin, mineral dan urea.).
Secara umum jumlah makanan yang diberikan untuk seekor sapi setiap hari adalah sebagai berikut : – Hijauan : 35 – 47 Kg, atau bervariasi menurut berat dan besar badan.
-  Konsentrat : 2 – 5 kg
- Pakan tambahan :  30 – 50 gr.
3.         Kandang
a. Syarat Kandang
- Bahan kandang dari kayu/ bambu serta kuat
-Letak kandang terpisah dari rumah dan jaraknya cukup jauh
-Lantai dari semen/tanah yang dipadatkan, dan harus dibuat lebih tinggi dari tanah sekitarnya.
-Ventilasi  udara dalam kandang harus baik.
- Drainase di dalam dan luar kandang harus baik.
b. Ukuran kandang
- Sapi betina dewasa 1,5 X 2 m/ekor
-Sapi jantan dewasa 1,8 X 2 m/ekor
-Anak sapi 1,5 X 2 m/ekorS
4.         Sistem Perkawinan
a. Hand Mating
Kawin alam yang teratur dimana sapi betina birahi dibawa ke tempat pejantan untuk dikawinkan atau di IB.
b. Pasture Mating Jantan dan betina kawin alam di padang pengembalaan
c. Mengetahui Tanda Birahi
tanda-tanda birahi yaitu ; selalu gelisah, mencoba menaiki sapi lain, vulva membesar dan kemerahan serta keluar cairan lendir, nafsu makan menurun.
d. Mengetahui Tanda-tanda      Melahirkan
Tanda melahirkan seperti urat daging sekitar vulva mengendor, dikiri kanan pangkal ekorkelihatan legok, ambing membesar dan tampak tegang, sapi gelisah dll.
5.         Kesehatan Hewan
Tindak pencegahan :
a. Hindari kontak dengan ternak sakit
b. Kandang selalu bersih c. Isolasi sapi yang di duga kena penyakit agar tidak menular ke sapi yang lain
d. Mengadakan tes kesehatan, khususnya penyakit  Brucellosis dan Tuberculosis.
e. Desinfektan kandang dan peralatan
f. Vaksinasi teratur

1. Jenis-jenis Sapi Potong.
Beberapa jenis sapi yang digunakan untuk bakalan dalam usaha penggemukan sapi potong di Indonesia adalah :

A. Sapi Bali.
Cirinya berwarna merah dengan warna putih pada kaki dari lutut ke bawah dan pada pantat, punggungnya bergaris warna hitam (garis belut). Keunggulan sapi ini dapat beradaptasi dengan baik pada lingkungan yang baru.

B. Sapi Ongole.
Cirinya berwarna putih dengan warna hitam di beberapa bagian tubuh, bergelambir dan berpunuk, dan daya adaptasinya baik. Jenis ini telah disilangkan dengan sapi Madura, keturunannya disebut Peranakan Ongole (PO) cirinya sama dengan sapi Ongole tetapi kemampuan produksinya lebih rendah.

C. Sapi Brahman.
Cirinya berwarna coklat hingga coklat tua, dengan warna putih pada bagian kepala. Daya pertumbuhannya cepat, sehingga menjadi primadona sapi potong di Indonesia.

D. Sapi Madura.
Mempunyai ciri berpunuk, berwarna kuning hingga merah bata, terkadang terdapat warna putih pada moncong, ekor dan kaki bawah. Jenis sapi ini mempunyai daya pertambahan berat badan rendah.

E. Sapi Limousin.
Mempunyai ciri berwarna hitam bervariasi dengan warna merah bata dan putih, terdapat warna putih pada moncong kepalanya, tubuh berukuran besar dan mempunyai tingkat produksi yang baik
IV. Produksi Daging.
Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi daging adalah
1.     Pakan. Pakan yang berkualitas dan dalam jumlah yang optimal akan berpengaruh baik terhadap kualitas daging. Perlakuan pakan dengan NPB akan meningkatkan daya cerna pakan terutama terhadap pakan yang berkualitas rendah sedangkan pemberian VITERNA Plus memberikan berbagai nutrisi yang dibutuhkan ternak sehingga sapi akan tumbuh lebih cepat dan sehat.
2.     Faktor Genetik. Ternak dengan kualitas genetik yang baik akan tumbuh dengan baik/cepat sehingga produksi daging menjadi lebih tinggi.
3.     Jenis Kelamin. Ternak jantan tumbuh lebih cepat daripada ternak betina, sehingga pada umur yang sama, ternak jantan mempunyai tubuh dan daging yang lebih besar.
4.     Manajemen. Pemeliharaan dengan manajemen yang baik membuat sapi tumbuh dengan sehat dan cepat membentuk daging, sehingga masa penggemukan menjadi lebih singkat.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar